Kepemimpinan
karismatik adalah gaya kepemimpinan yang membuat para anggota yang di pimpinnya
mengikuti inovasi inovasi yang di ajukan oleh pemimpin ini. Pemimpin karismatik
visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan. Sedangkan pemimpin
karismatik di masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika system harus
menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada tidak
mencukupi (Ian I. Mirtoff, 2004).
Sedangkan yang
dimaksud dengan seorangpemimpin yang visioner adalah seorang yang sangat
responsive. Artinya dia selalutanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan,
harapan dan impian dari mereka yangdipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan
proaktif dalam mencari solusi dari setiappermasalahan ataupun tantangan
yang dihadapi organisasinya.
Gaya kepemimpinan kharismatik dan visioner
dianggap penting karena para pemimpin yang karismatik mempunyai daya tarik tersendiri
sehingga dapat membuat para bawahannya untuk mengikutinya. Sedangkan kepemimpinan
yang visioner selalu dapat mengemukakan ide ide baik dalam masa krisis ataupun
ide ide yang fleksibel yang dapat mengikuti perkembangan jaman.
cirri-ciri
utama kepemimpinan visioner adalah:
o 1. Berwawasan
ke masa depan, bertindak sebagai motivator, berorientasi pada the best
performance
o 2. Mampu
menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan
o 3. Mampu
merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola
mimpi menjadi kenyataan
o 4. Mampu
memberi inspirasi, memotivasi orang lain untuk bekerja lebihkreatif dan bekerja
lebih keras
o 5. Mampu
mengubah visi ke dalam aksi
Kepemimpinan Tim
Tim adalah kelompok di dalam organisasi
yang anggota-anggotanya saling bergantung satu sama lain, saling berbagi tujuan
bersama, dan dicirikan oleh adanya satu orang yang mengkoordinasikan kegiatan
bersama mereka. Koordinasi tersebut dilakukan demi mencapai tujuan bersama.
Contoh dari sebuah tim adalah tim manajemen proyek, gugus tugas, unit-unit kerja,
atau tim pengembang organisasi.
Di dalam tim, fungsi utama kepemimpinan
adalah berupaya mencapai tujuan organisasi (tim) secara kolektif, bukan
individual. Tim umumnya memiliki seorang pemimpin yang telah ditentukan.
Pemimpin tersebut dapat berasal dari dalam tim itu sendiri maupun dari
luar.
Peran kepemimpinan di dalam tim dapat
saja dirotasi sehingga mungkin saja diisi oleh para anggota lain antarwaktu.
Peran kepemimpinan di dalam tim juga bisa disebar di antara sejumlah anggota
tim tanpa harus ditentukan seorang pemimpin secara formal. Kepemimpinan yang
tersebar tersebut umum ditemukan dalam kepemimpinan tim. Posisi kepemimpinan
dalam tim tidak lagi bercorak satu pemimpin formal selaku pemegang tanggung
jawab utama melainkan jatuh ke tangan beberapa orang yang berpengalaman di
dalam tim.[22]
Model kepemimpinan tim dicontohkan
sebagai berikut:[23]
Tindakan kepemimpinan eksternal adalah tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga tim agar terlindung dari dampak lingkungan eksternal, tetapi di saat sama, mempertahankan hubungan tim dengan lingkungan eksternal. Termasuk ke dalam tindakan ini adalah:[25]
Tindakan yang juga umum diambil dalam
kepemimpinan tim terbagi menjadi dua: Internal dan eksternal. Tindakan internal artinya
adalah tindakan yang dilakukan di dalam tim itu sendiri, yang terdiri atas
tugas dan hubungan. Tindakan eksternal artinya tindakan
dilakukan pada lingkungan sekeliling tim.
Tindakan kepemimpinan dalam tugas
internal terdiri atas model yang merinci serangkaianskill atau
tindakan yang dilakukan pemimpin untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu :
§
Fokus pada tujuan (menjelaskan,
memperoleh persetujuan)
§
Merinci hasil (perencanaan, pemvisian,
pengorganisasian, penjelasan peran, dan pendelegasian wewenang)
§
Pemfasilitasian proses pembuatan
keputusan (penginformasian, pengendalian, pengkoordinasian, pemediasian,
pensintesisan, dan pemfokusan pada masalah)
§
Pelatihan anggota tim sehubungan
keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaannya (pendidikan, pengembangan)
§
Pemeliharaan standar prima (penilaian
tim dan kinerja individual, pembahasan kinerja yang tidak sesuai)
Tindakan hubungan dalam konteks internal
dibutuhkan untuk meningkatkan skillinterpersonal anggota tim
sekaligus hubungan yang terjalin di dalam tim. Tindakan dalam konteks ini
terdiri atas:[24]
§
Pelatihan untuk meningkatkan skill interpersonal
§
Penguatan kerjasama di antara anggota
tim
§
Pengelolaan konflik agar konflik tetap
ada di tataran intelektual, bukan pribadi.
§
Penguatan komitmen tim.
§
Pemuasan kepercayaan dan dukungan yang
dibutuhkan oleh anggota tim
§
Bertindakan fair dan
konsisten dalam perilaku-perilaku yang bersifat prinsipil.
§
Memperoleh akses atas informasi demi
membangun aliansi eksternal;
§
Membantu tim yang telah terkena pengaruh
lingkungan ;
§
Bernegosiasi dengan manajemen senior
seputar pengakuan, dukungan, dan sumberdaya yang perlu bagi kelangsungan tim;
§
Perlindungan anggota tim dari penetrasi
lingkungan internal organisasi maupun eksternal organisasi;
§
Melakukan pengujian atas indikator
efektivitas yang berasal dari lingkungan eksternal, misalnya survey kepuasan
pelanggan; dan
§
Menyediakan informasi dari luar yang
dibutuhkan oleh anggota tim.
Efektivitas tim terdiri atas dua dimensi
yaitu : (1) kinerja tim dan (2) pengembangan tim. Kinerja tim mengaju pada
seberapa baik kualitas tugas yang mampu dicapaioleh tim. Pengembangan tim
mengacu pada seberapa baik tim tetap terpelihara sehubungan dengan pencapaian
tugas-tugas tim. Sejumlah peneliti menganjurkan kriteria penilaian efektivitas
tim, misalnya yang seperti ditawarkan Carl E. Frank M. J. LaFasto tahun 1989,
yaitu:[26]
§
Apakah tim punya tujuan yang spesifik,
masuk akal, dan disampaikan secara jelas?
§
Apakah tim memiliki struktur pencapaian
hasil?
§
Apakah para anggota tim memenuhi syarat?
§
Adakah kesatuan dalam tim yang
didasarkan pada komitmen atas tujuan tim?
§
Adakah iklim kerjasama diantara anggota
tim?
§
Adakah standar prima yang membimbing
tim?
§
Adakah dukungan eksternal serta
pengakuan bagi tim?
§
Adakah kepemimpinan tim yang efektif?
0 komentar:
Post a Comment