Home » » Makalah Manajemen Proses Sistem Operasi 2

Makalah Manajemen Proses Sistem Operasi 2

Written By MDC Media on Saturday 2 February 2013 | 23:51



BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Sejarah Sistem Operasi
Arsitektur perangkat keras komputer tradisional terdiri atas empat komponen utama yaitu “Prosesor”, “Memori Penyimpan”, “Masukkan” (input), dan “Keluaran” (output). Model tradisional tersebut sering dikenal dengan nama arsitektur Von Neumann. Pada saat awal, komputer berukuran sangat besar sehingga komponen-komponennya dapat memenuhi sebuah ruangan yang sangat besar. Sang pengguna menjadi programer yang sekaligus merangkap menjadi operator komputer juga bekerja didalam ruang komputer tersebut.
Walaupun berukuran besar, sistem tersebut dikategorikan sebagai “komputer pribadi” (PC). Siapa saja ingin melakukan komputasi; harus memesan atau mengantri untuk mendapatka alokasi waktu (rata-rata 30-120 menit). Jika ingin melakukan kompilasi Fortran, maka pengguna pertama kali akan me-load kompilator Fortran, yang diikuti dengan “load” program pada data. Hasil yang diperoleh, biasanya berbentuk cetakan (print-out). Timbul beberapa masalah pada sistem PC tersebut. Umpama, alokasi pesanan harus dilakukan dimuka. Jika pekerjaan rampung sebelum rencana semula, maka sistem komputer menjadi “idle”/tidak tergunakan. Sebaliknya, jika pekerjan rampung lebih lama dari rencana semula, para calon pengguna berikutnya harus menunggu hingga pekerjaan selesai. Selain itu, seorang pengguna kompilator Fortran akan beruntung, jika pengguna sebelum juga menggunakan Fortran. Namun, jika pengguna sebelum menggunakan cobol, maka pengguna Fortran harus me-“load”. Masalah ini ditanggulangi dengan menggabungkan para pengguna kompilator sejenis kedalam satu pengguna Batch yang sama. Medium semula yaitu puch card diganti dengan tape.
Selanjutnya terjadi pemisahan tugas antara programer dan operator. Para operator biasanya secara eksklusif menjadi penghuni “ruang kaca” seberang ruang komputer. Para programer yang merupakan pengguana (users), mengakses komputer secara tidak langsung melalui bantuan para operator. Para pengguna mempersiapkan sebuah job yang erdiri dari program aaplikasi, data masukkan, serta beberapa perintah pengendali program. Medium yang lazim digunakan ialah kartu berlubang (punch card). Setiap kartu dapat menampung informasi satu baris hingga 80 karakter set kartu job lengkap, kemudian diserahkan kepada para operator.

Hal ini membutuhkan beberapa kemampuan tambahan yaitu: penyedia I/O oleh sistem, pengaturan memori untuk mengalokasikan memori pada beberapa job, penjadualan CPU untuk memilih job mana yang akan dijalankan, serta pengalokasian perangkat keras lain. Peningkata lanjut dikenal sistem “bagi waktu”/”tugas ganda”/”ko putasi interaktif”. Sistem ini secara simultan dapat diakses lebih dari satu pengguna. CPU digunaka bergantian oleh job-job dimemori dan di disk. CPU dialokasikan hanya pada job di memori dan job dipindahkan dari dan ke disk. Interaksi langsung antara pengguna dan komputer ini melahirkan konsep baru, yaitu response time yang diupayakan wajar agar tidak terlalu lama menuggu.
Hingga akhir 1980-an, sistem komputer dengan kemampuan yang “normal”, lazim dikenal dengan main-frame. Sistem komputer dengan kemampuan lebih rendah (dan lebih murah) disebut “komputer mini”. Sebaliknya, komputer dengan kemampuan jauh lebih canggih disebut komputer super (super-computer). CDC 6600 merupakan yang pertama dikenal dengan sebutan komputer super menjelang akhir tahun 1960-an. Namun prinsip kerja dari sistem informasi dari semua komputer tersebut lebih kurang sama saja.
Komputer klasik seperti diungkapkan diatas, hanya memiliki satu prosesor. Keuntungan dari sistem ini ialah lebih mudah diimplementasikan karena tidak perlu memperhatikan singkronisasi antar prosesor, kemudahan kontrol terhadap prosesor karena sistem proteksi tidak, terlalu rumit, dan cenderung murah (tidak ekonomis). Perlu dicatat yang termasuk satu buah prosesor ini ialah satu buah prosesor sebagai Central Processing Unit (CPU). Hal ini ditekankan sebab ada beberapa perangkat yang memang memiliki prosesor tersendiri di dalam perangkat seperti VGA Card AGP, Optical Mouse, dan lain-lain.
   Merancang sebuah sistem operasi merupakan hal yang sulit. Merancang sebuah sistem sangat berbeda dengan merancang sebuah algoritma. Hal tersebut disebabkan karena keperluan yang dibutuhkan oleh sebuah sistem sulit untuk didefinisikan secara tepat lebih komplek dan sebuah sistem memiliki struktur internal dan antarmuka internal yang lebih banyak serta ukurn dari kesuksesan dari sebuah sistemsangat abstrak. Masalah pertama dalam mendesain sistem operasi adalah mendefinisikan tujuan dan spesifikasi sistem. Pada level tertinggi, desain sistem akan dipengaruhi pemilihan hardware dan tipe sistem seperti batch, time shared, single user, multiuser, distributed, real time atau tujuan umum.
Berdasarkan level desain tertinggi, kebutuhan sistem akan lebih sulit untuk dispesifikasi. Kebutuhan sistem dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu user goal dan sistem goal. User menginginkan properti sistem yang pasti seperti: sistem harus nyaman dan mudah digunakan,mudah dipelajari, reliable, aman dan cepat. Sekumpulan kebutuhan dapat juga didefinisikan oleh orang–orang yang harus mendesain, membuat, memelihara dan mengoperaikan sistem operasi seperti: sistem operasi harus mudah didesain, diimplementasikan dan dipelihara, sistem harus fleksibel, relaible, bebas eror dan efisien. Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah sistem yang baik adalah apakah sistem tersebut memenuhi tiga kebutuhan: fungsionalitas: apakah sistem tersebut bekerja dengan baik?, kecepatan: apakah sistem tersebut cukup cepat?, dan fault-tolerance: apakah sistem tersebut dapat terus bekerja?.
Adapun prinsip-prinsip dalam merancang sistem operasi adalah:
1          Extensibility
Extensibility terkait dengan kapasitas sistem operasi untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi komputer, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat difasilitasi setiap waktu, pengembangan sistem operasi modern menggunakan arsitektur berlapis, yaitu struktur yang modular. Karena struktur yang modular tersebut, tambahan subsistem yang sudah ada.
2          Portability
Suatu sistem operasi dikatakan portable jika dapat dipindahkan dari arsitektur hardware yang satu ke yang laindengan perubahan yang relatif sedikit. Sistem operasi modern dirancang untuk portability. Keseluruhan bagian sistem ditulis dengan bahasa C dan C++. Semua kode prosesor diisolasi di DLL (Dynamic Link Library) disebut dengan abtraksi lapisan hardware.
3          Reliability
Adalah kemampuan sistem operasi untuk mengatasi kondisi eror, termasuk kemampuan sistem operasi untuk memproteksi diri sendiri dan penggunanya dari software yang cacat. Sistem operasi modern menahan diri dari serangan dan cacat dengan mengunakan proteksi perangkat keras untuk memori virtual dan mekanisme proteksi perangkat lunak untuk sumber daya sistem operasi.
4          Security
Sistem operasi harus memberikan keamanan terhadap data yang disimpan dalam semua drive.
5          High Performance
1.2         Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi dapat dikatakan adalah perangkat lunak yang sangat kompleks. Hal-hal yang ditangani oleh sistem operasi bukan hanya satu atau dua saja, melainkan banyak hal. Dari menangani perangkat keras, perangkat lunak atau program yang berjalan, sampai menangani pengguna. Hal tersebut menyebabkan sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang memiliki fungsinya masing-masing. Seluruh komponen yang menyusun sistem operasi tersebut saling bekerjasama untuk satu tujuan, yaitu efisiensi kerja seluruh perangkat komputer dan kenyamanan dalam penggunaan sistem operasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada di dalam sebuah sistem operasi, agar kita bisa mempelajari sistem operasi secara menyeluruh. Bab ini menceritakan secara umum apa saja komponen-komponen yang ada di sistem operasi. Detail tentang setiap komponen tersebut ada di bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
Tanpa satu saja dari komponen-komponen tersebut, bisa dipastikan sebuah sistem operasi tidak akan berjalan dengan maksimal. Bayangkan jika kita memiliki sistem operasi yang tidak memiliki kemampuan untuk menangani program-program yang berjalan sekaligus. Kita tak akan bisa mengetik sambil mendengarkan lagu sambil berselancar di internet seperti yang biasa kita lakukan saat ini.
Contoh sebelumnya hanya sedikit gambaran bagaimana komponen-komponen sistem operasi tersebut saling terkait satu sama lainnya. Mempelajari komponen sistem operasi secara umum dapat mempermudah pemahaman untuk mengetahui hal-hal yang lebih detail lagi tentang sistem operasi.
Dari berbagai macam sistem operasi yang ada, tidak semuanya memiliki komponen-komponen penyusun yang sama. Pada umumnya sebuah sistem operasi modern akan terdiri dari komponen sebagai berikut:
·      Manajemen Proses
·      Manajemen Memori Utama
·      Manajemen Memori Sekunder
·      Manajemen File
·      Manajemen Input-Output
·      Jaringan (sistem terdistribusi)
·      Sistem Proteksi
1.3         Rumusan Masalah
Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang sangat komplek. Hal tersebut menyebabkan sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang memiliki fungsinya masing-masing.
Jadi rumusan masalah yang dapat kita ambil sebagai pembahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1      Jelaskan manajemen proses pada sistem operasi?
2      Jelaskan manajemen memori utama pada sistem operasi?
3      Jelaskan manajemen memori sekunder pada sistem operasi?
4      Jelaskan manajemen file pada sistem operasi?
5      Jelaskan manajemen input-output pada sistem operasi?
6      Jelaskan jaringan (sistem terdistribusi) pada sistem operasi?
7      Jelaskan sistem proteksi pada sistem operasi?










BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K (masukkan-keluaran). Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
·      Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses
Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.
·      Menunda atau melanjutkan proses
Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
·      Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi 
Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar.
·      Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi 
Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.
·      Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock 
Deadlock adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jikadeadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.
2.2         Manajemen memori utama
Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori.
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya memori yang ada di komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda. Memori yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan memori utama yang kecepatannya jauh di bawah kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori ini memiliki tujuan agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
Sistem operasibertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen mempri seperti:
·      Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunaknnya.
·      Memilih program yang akan di-load ke memori.
·      Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
2.3         Manajemen memori sekunder
Penyimpanan sekunder ( secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati M/K.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
·      Non volatile(tahan lama)
Walaupun komputer dimatikan, data-data yang disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan magnetik.
·      Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU
Dalam struktur organisasi komputer modern, sarana penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge. Northbridge yang menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada M/K dengan bus CPU.
·      Lambat
Data yang berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk diakses ( read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori utama. Selain disebabkan oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan waktu.
·      Harganya murah
Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
·      Menyimpan berkas secara permanen
Data atau berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan ( non volatile).
·      Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor
Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.

·      Memori virtual
Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan memorivirtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.

Sistem operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi penggunaan sarana penyimpanan sekunder.
2.4         Manajemen file
File atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi yang saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas ini sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna. Sistem operasi harus dapat melakukan operasi-operasi pada berkas, seperti membuka, membaca, menulis, dan menyimpan berkas tersebut pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu, sistem operasi harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik.
Sistem operasi memberikan tanggapan terahadap manajemen file untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
·      Pembuatan dan penghapusan file/berkas.
·      Penghapusan dan pembuatan direktori.
·      Mendukung manipulasi file/berkas dan direktori.
·      Memetakkan berkas ke secondary storage.
·      Mem-backup file/berkas kemedia penyimpanan yang permanen (non-volatile).
2.5         Manajemen input-output I/O atau masukkan-keluaran M/K
Pekerjaan utama yang paling sering dilakukan oleh sistem komputer selain melakukan komputasi adalah Masukan/Keluaran (M/K). Dalam kenyataannya, waktu yang digunakan untuk komputasi lebih sedikit dibandingkan waktu untuk M/K. Ditambah lagi dengan banyaknya variasi perangkat M/K sehingga membuat manajemen M/K menjadi komponen yang penting bagi sebuah sistem operasi. Sistem operasi juga sering disebut device manager, karena sistem operasi mengatur berbagai macam perangkat ( device). Contohnya: user menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM, flashdisk, floppy disk, dll.
Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem M/K:
·      Penyanggaan ( buffering)
Menampung data sementara dari/ke perangkat M/K.
·      Penjadwalan ( scheduling)
Melakukan penjadualan pemakaian M/K sistem supaya lebih efisien.
·      Spooling
Meletakkan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
·      Menyediakan driver perangkat yang umum
Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras M/K yang umum, seperti optical drive, media penyimpanan sekunder, dan layar monitor.
·      Menyediakan driver perangkat yang khusus
Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras M/K tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, danmotherboard.
2.6         Jaringan (sistem terdistribusi)
Dukungan terhadap komunikasi data antar perangkat komputer mutlak diperlukan. Pada model sistem terdistribusi, dimana sistem operasi mengatur mekanisme penjadualan pengguna resource komputer dalam jaringan, maka sekumpulan prosesor yang tidak terbagi memori atau clock diatur oleh sistem operasi komputer host untuk pengguna prosesor dan alokasi tempat penyimpanan serta mekanisme pendistribusian data maupun proses yang dilakukan.
Tiap prosesor mempunyai memori sendiri, prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi, sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber daya sistem. Akses tersebut menyebabkan:
·      Computation speed-up (proses komputasi semakin cepat).
·      Increased data availability (peningkapan ketersediaan data).
·      Enhanced reliability (peningkapan kemampuan)

2.7         Sistem proteksi
Proteksi adalah mekanisme sistem operasi untuk mengontrol akses terhadap beberapa objek yang diproteksi dalam sistem operasi. Objek-objek tersebut bisa berupa perangkat keras (seperti CPU, memori, disk, printer, dll) atau perangkat lunak (seperti program, proses, berkas, basis data, dll). Di beberapa sistem, proteksi dilakukan oleh sebuah program yang bernama reference monitor. Setiap kali ada pengaksesan sumber daya PC yang diproteksi, sistem pertama kali akan menanyakan reference monitor tentang keabsahan akses tersebut. Reference monitor kemudian akan menentukan keputusan apakah akses tersebut diperbolehkan atau ditolak.
Secara sederhana, mekanisme proteksi dapat digambarkan dengan konsep domain. Domain adalah himpunan yang berisi pasangan objek dan hak akses. Masing-masing pasangan domain berisi sebuah objek dan beberapa akses operasi (seperti read, write, execute) yang dapat dilakukan terhadap objek tersebut. Dalam setiap waktu, setiap proses berjalan dalam beberapa domain proteksi. Hal itu berarti terdapat beberapa objek yang dapat diakses oleh proses tersebut, dan operasi-operasi apa yang boleh dilakukan oleh proses terhadap objek tersebut. Proses juga bisa berpindah dari domain ke domain lain dalam eksekusi.

 












BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Sistem operasi memiliki beberapa komponen, seperti manajemen proses, manajemen memori utama, manajemen sistem berkas, manajemen sistem M/K, manajemen penyimpanan sekunder, proteksi dan keamanan, dan antarmuka. Semua komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sebuah sistem operasi tidak dapat bekerja apabila salah satu saja dari komponen-komponen tersebut hilang.
Memahami komponen-komponen sistem operasi dalam bab ini akan memudahkan pemahaman tentang sistem operasi dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini. Dalam bab-bab selanjutnya, hanya beberapa komponen saja yang akan dibahas lebih lanjut, yaitu manajemen proses, manajemen memori utama, manajemen memori sekunder, manajemen file/berkas, manajemen sistem input-output I/O atau masuk-keluar M/K, jaringan (sistem terdistribusi), sistem proteksi.

3.2         Saran
Sistem operasi merupakan hal yang sangat penting pada komputer atau alat-alat elektronik yang memerlukan sistem operasi. Dalam sistem operasi terdapat komponen-komponen yang mendukung kinerja dari sistem operasi. Dalam makalah tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu disampaikan, misal: referensi-referensi yang masih kurang. Untuk itu kami selaku penulis menyarankan untuk mencari referensi-referensi lain jika ada penjelasan-penjelasan yang masih kurang dalam penyampaian makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
·                Wikipedia, The Free Encyclopedia. 2007 . Operating System – http:// en.wikipedia.org/ wiki/ Operating_system. Diakses 10 Oktober 2012.


Share this article :

0 komentar:

Popular Products

Contact Form

Name

Email *

Message *

 
Support : Toko Kami | Morodadi Computer | Percetakan |
Copyright © 2011. Morodadi Komputer
Creating Website Published by Morodadi Computer dan Advertising
powered by MDCTEAM