Home » » Pembahasan Interface website (IMK)

Pembahasan Interface website (IMK)

Written By MDC Media on Sunday, 3 February 2013 | 00:06



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Sebuah Website dibuat dengan desain sistem, antar muka, dan usebilitas yang sesuai dengan  kebutuhan penggunanya. Penilaian  antara programer satu dengan lainnya   berbeda mengenai sebuah web yang sudah jadi. inilah yang mendasari kami untuk melakukan kajian mengenai Antar Muka, Desain Layar dan Usabilitas Website Garuda Indonesia.Ditengah perkembangan teknologi multimedia saat ini, diperlukan sebuah website yang nantinya akan memudahkan pengguna untuk dapat mengedit atau mengubah desain terutama pada gambar.
PT Garuda Indonesia adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, PT. Garuda Indonesia juga mempunyai tanggung jawab, yaitu sebagai wakil Indonesia dalam bidang pembangunan, khususnya penerbangan untuk memasuki dunia internasional dan sebagai wakil dari rakyat Indonesia, di manapun mereka berada. Sekitar tahun 1998 PT. Garuda Indonesia berusaha
memaksimalkan setiap divisinya untuk membentuk strategi-strategi bisnis yang
diharapkan dapat menghasilkan laba dan mengurangi beban biaya operasional
perusahaan.

Oleh karena itu, saat ini diperlukan suatu sistem yang bisa melakukan
pendaftaran, evaluasi kelayakan dan penilaian performa vendor secara online,
sehingga proses tersebut bisa dilakukan dengan lebih mudah, dengan syarat tersedia komputer dan internet. Kelebihan lain yaitu semua data disimpan dalam database sehingga semua data tersebut dapat terdokumentasi dengan jelas, jadi tidak perlu lagi ada penyimpanan berkas proposal vendor, evaluasi kelayakan vendor, dan penilaian performa vendor, sehingga bisa dipantau siapa saja yang berhubungan langsung dengan sistem, dan pada saat dibutuhkan data tersebut bisa dipanggil kapan saja. Hal tersebut mengurangi resiko untuk kehilangan berkas-berkas tersebut.
 

1.2       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.     Bagaimana  antar muka dan desain layar Website Garuda Indonesia?
2.     Bagaimana usabilitas Website Garuda Indonesia?

1.3  Tujuan
mengetahui bagaimana Antar Muka, Desain Layar dan Usabilitas 
 ( Kegunaan) suatu Website Garuda Indonesia.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan.
2.2 Pengertian Antar Muka
Dalam penggunaan umum, sebuah antarmuka atau interface adalah sebuah titik, wilayah, atau permukaan di mana dua zat atau benda berbeda bertemu; dia juga digunakan secara metafora untuk perbatasan antara benda. Kata interface kadangkala (biasanya dalam bidang teknik) disingkat menjadi "i/f".
               Bentuk kerja dari interface berarti menghubungkan dua atau lebih benda pada suatu titik atau batasan yang terbagi, atau untuk menyiapkan kedua benda untuk tujuan tersebut.
Kata interface juga memiliki arti khusus:
· antarmuka pengguna adalah fungsi dan atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi,  perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna.
·Dalam elektronik dan teknik komputer, sebuah antarmuka dapat berarti:
o    Batasan fisik dari dua subsistem atau alat.
o    Sebuah bagian atau sirkuit di beberapa subsistemyang mengirim atau menerima sinyal ke atau dari subsistem lainnya: antarmuka jaringan, antarmuka video, kartu network.
·                     Dalam telekomunikasi, sebuah titik interkoneksi antara pengguna peralatan   terminal dan fasilitas komunikasi komersial.
A.   Aturan Desain antar Muka
1. Konsistensi
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
2.3 Pengertian Desain Layar
Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian,kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu.Suatu desain layar yang baik harus jelas. tidak melompat-lompat dan tidak berisi dengan informasi yang tidak relevan.



2.4 Pengertian Usabilitas
Usabilitas adalah Suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat.
A.      Syarat Usabilitas :
·      Mudah dipelajari
·      Efsien dalam penggunaan
·      Mudah diingat
·      Tingkat Kesalahan Rendah
·      Kepuasan Pengguna
B.      Akibat Desain yang tidak memenuhi syarat usability
·      Frustasi
·      Bingung
·      Kabur
·      Promosi Negatif
C.    Hal lain yang perlu diperhatikan

1.      Navigasi
·      Jelas dan ringkas
·      Letakkan disebelah kiri atau diatas (tempat yang mudah dilihat)
·      Bila berbentuk garfis sertakan teks
·      Beri ruang antar navigasi
·      Hindari penggunaan frame untuk navigasi.
·      Konsisten
2.      Link
·      Gunakan garis bawah
·      Biasanya warna biru
·      Semua link harus berfungsi
·      Jika bertingkat dapat menggunakan breadcrumb
                        misalnya:
Home > Konsultasi > Keluarga > Pertanyaan 1
3.      Grafik
·      Secukupnya
·      Ukuran kecil 30 kb-25kb
·      optimasi grafik: format gif
·      gunakaan atribut width dan height
misalnya:
<img width=100 height=100 scr= kartun.gif>
·      Gunakan atribut=0, untuk menghidari border warna biru pada browser tertentu.
·      Gunakan atribut alt, untuk menampilkan keterangan jika browser tidak bisa menampilkan.
·      Jika harus menamplikan gambar yang besar, gunkan link dengan menggunakan gambar kecilnya.
4.      Tabel
·      Bagi tabel menjadi beberapa bagian
·      Jangan menggunakan tabel induk dan tabel anak.
5.      Animasi dan suara
·      ­Gunakan secara bijaksana
·      Gunakan dalam ukuran kecil
·      Untuk animasi dan suara yang besar, beri navigasi player
·      Untuk animasi loading Berikan navigasi untuk mengabaikannya (Skip)
6.      Warna
·      Jumlah warna mempengaruhi ukuran file
·      Warna gradasi dapat memperbesar ukuran file
·      Hindari warna buta: menyilaukan, samar atau tidak terlihat
7.      Resolusi
·      Gunakan resolusi umum
·      Atur margin dengan 0
·      Atur tabel dengan satuan persen, bukan menggunakan pixel.
·      tes dengan berbagai resolusi
·      tes dengan berbagai navigator
·      Jangan menggulung lebih dari 2 kali
8.      Struktur halaman
·      Buatlah kedalaman seefisien mungin (maksimal 3)
·      Hindari penggunaan frame



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis terhadap web Garuda Indonesia yang dilakukan dengan menganalisis penerapan kaidah web usability berlandaskan pada buku Prioritizing Web Usability karangan Jakob Nielsen dan Hoa Loranger. Di dalam buku ini, ada dua belas poin penting yang harus dicermati dalam mendesain dan membangun sebuah website, yaitu :

1.        Nothing to Hide

2.        The Web User Experience

3.        Revisiting Early Web Usability Findings

4.        Prioritizing Your Usability Problems

5.        Search

6.        Navigation and Information Architecture

7.        Readability & Legibility

8.        Writing  for the Web

9.        Providing Good Product Information

10.    Presenting Page Elements

11.    Balancing Technology with People's Needs

12.    Design That Works


Pembahasan pada laporan ini tidak dikelompokkan berdasarkan dua belas poin di atas. Pembahasan akan dikelompokkan berdasarkan sub-poin dari tiap-tiap poin sesuai dengan kondisi yang ditemukan pada web Garuda Indonesia.

Tampilan Halaman Utama Web Garuda Indonesia


gambar 1
 





















Logo dan Nama Perusahaan

Logo dan nama perusahaan merupakan identitas utama dari sebuah web yang menggambarkan perusahaan tersebut. Logo dan nama perusahaan sebaiknya diletak-kan di sebelah kiri atas hala-man web dan ukurannya jangan terlalu besar juga jangan terlalu kecil sehingga jika ada gambar lain yang lebih besar akan membingungkan user.


gambar 2
 






Seperti web Garuda Indonesia ini agak membingungkan yang mana sebenarnya logo perusahaan tersebut karena gambar logo dan nama perusahaan lebih kecil jika dibandingkan dengan gambar dan tulisan e-travel dibawahnya. Kemudian juga logo web yang ada di sebelah alamat web bukan logo Garuda Indonesia melainkan logo huruf “e” seperti pada tulisan e-travel.


Fasilitas Search
Fasilitas search atau pencarian sangat penting dan harus ada di setiap web untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Fasilitas search memungkinkan pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan cukup dengan mengetikkan atau memasukkan  kata kunci untuk informasi yang dibutuhkan. Jadi pengguna tidak perlu mengecek satu per satu halaman untuk mencari satu informasi. Dengan adanya fasilitas search akan meringankan dan mempercepat pekerjaan pengguna.Dalam web Garuda Indonesia ini tidak menyediakan fasilitas search sehingga pengguna akan kesulitan untuk mencari informasi. Walaupun mungkin tujuan utama web ini untuk memesan tiket secara on-line dan form pemesanan tiket langsung ditampilkan saat pertama kali membuka web ini, tetapi jika pengguna ingin mencari informasi mengenai hal lainnya (seperti berapa berat bawaan maksimal yang boleh dibawa atau yang lainnya), pengguna akan menemukan kesulitan dan memakan banyak waktu karena harus mencari satu per-satu di setiap menu yang ada pada web ini.

Konsistensi

Sebuah web haruslah konsisten dengan desainnya. Misalnya jika pengembang ingin isi web menggunakan bahasa Inggris maka gunakan bahasa Inggris untuk seluruh isi web. Begitu juga dengan desain tombol atau yang lainnya.

Dalam web Garuda Indonesia ini banyak terdapat ketidakkonsistenan baik dalam penggunaan bahasa maupun desainnya. Seluruh isi web ini menggunakan bahasa Indonesia, tapi ternyata ditemukan petunjuk dalam bahasa Indonesia pada salah satu menu seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


gambar 3
 




Selain penggunaaan bahasa, web Garuda Indonesia juga tidak konsisten dalam desain. Seperti desain pada tombol back pada menu availability setelah memilih departure city dan arrival city akan muncul halaman daftar kursi yang tersedia untuk kota yang telah sebelumnya dipilih. Pada halaman tersebut terdapat tombol back seperti pada gambar dbawah ini.



gambar 4
 
 





Sedangkan jika kita belum memilih departure city dan arrival city akan muncul halaman pemberitahuan untuk memilih kota terlebih dahulu. Pada halaman tersebut juga terdapat tombol back di bagian bawahnya. Tetapi desain tombol back pada halaman ini berbeda dengan tombol back pada halaman jika departure city dan arrival city sudah dipilih. Tulisan back pada tombol back di halaman ini berwarna hitam seperti yang bisa dilihat dari gambar disamping ini.

Font

Font face dalam sebuah web sebaiknya satu jenis saja. Tulisan yang perlu dibedakan misalnya logo dan nama perusahaan. Judul dan isi sebaiknya sama font face-nya tetapi ukurannya dibedakan. Jika ada teks yang ingin dibedakan sebaiknya bedakan dengan cara font type dibuat bold atau ukuran diperbesar. Jangan sampai dalam satu web terdapat berbagai jenis font dengan berbagai ukuran dan warna. Hal seperti itu akan membuat web terlihat sangat ramai.

Font pada web Garuda Indonesia ini terlalu banyak ragamnya. Misalnya pada halaman latest news terdapat perbedaan font face pada isi beritanya. Seharusnya, walapun berbeda berita font face-nya tidak perlu dibedakan. Jika maksud pengembang membedakan font face isi berita yang satu dengan yang lain adalah untuk membedakan antara berita yang satu dengan yang lain maka hal itu tidak perlu dilakukan karena pengguna akan langsung tahu dari judul berita yang font size-nya lebih besar dibandingkan dengan font size isi berita.

Bullet List

Penggunaan list memang mempermudah pengguna untuk membaca suatu teks. Tetapi pemilihan bullet list juga harus diperhatikan sehingga tidak membingungkan pengguna.


gambar 5
 








Pada web Garuda Indonesia terlihat penggunaan bullet list yang menyerupai check box yang terlihat pada gambar di samping.

Drop-down Menu

Drop-down menu adalah menu yang jika kursor mengarah pada menu yang dituju akan keluar menu kearah bawah. Penggunaan drop-down menu akan memudahkan pengguna mencari menu khusus di dalam menu yang lebih umum. Drop-down menu biasa digunakan pada navigator bar.

Pada web Garuda Indonesia terdapat drop-down menu yang tidak biasa dijumpai pada web pada umumnya. Drop-down menu dalam web ini terdapat pada navigator bar seperti menu About Us,Question & Answer, Contact Us, dan Business to Business. Pada saat kursor didekatkan ke salah satu menu-menu tersebut akan keluar drop-down menu, kursor juga berubah seperti ada link menuju halaman lain ketika menunjuk salah satu menu-menu tersebut. Ketika di-klik pada menu About Us memang ada link menuju halaman lain. Tetapi jika di-klik menu-menu yang yang lain seperti menu Question & Answer, Contact Us, atau Business to Business tidak menuju ke halaman baru ataupun perubahan lainnya. Jika memang tidak ada link menuju halaman baru, tidak perlu membuat menu tersebut seperti menuju link ke halaman tertentu. Hal itu akan membingungkan dan membuat kesal pengguna.


Breadcrumb

Breadcrumb sangat penting dalam suatu website untuk memberitahu pengguna posisinya saat ini. Breadcrum sebaiknya diletakkan disebelah kiri atas halaman yaitu sebelum judul halamannya. Selain untuk memberi tahu pengguna keberadaannya saat ini, dengan adanya breadcrump pengguna bisa menelusuri path yang telah dilaluinya hingga berada di posisinya saat ini, sehingga pengguna dapat dengan mudah kembali ke halaman sebelumnya.Breadcrumb pada web Garuda Indonesia ini terletak pada kanan atas. Breadcrumb disini juga sangat tidak jelas dan terkadang tidak ada. Seperti jika kita memilih menu History pada menu About Us, terdapat breadcrump disana. Tetapi jika kita pilih lagi salah satu menu pada menu History tersebut, tidak ada breadcrump disana, hanya terdapat judul menu yang dipilih saja. Hal ini akan menyusahkan pengguna jika dia ingin kembali lagi ke menu sebelumnya dan juga web ini tidak konsisten dengan desainnya seperti yang tadi sudah dibahas pada poin konsistensi.

Relative Specification

Jakob Nielsen dan Hoa Loranger menyarankan agar ukuran teks menggunakan sebuah skema ukuran relatif (misalnya menggunakan persentase) dibandingkan memberikan ukuran tetap. Contohnya, penggunaan ukuran headline text 140% lebih baik dari penggunaan ukuran headline text 14-point type. Jika ukuran yang digunakan adalah ukuran 140%, maka headline akan tetap terlihat lebih besar dari teks yang lain seandainya pengguna memperbesar tampilan teks. Sebagian pengembang web menggunakan unit pengukuran mutlak untuk menentukan ukuran teks yang digunakan. Hal ini menyebabkan pengguna tidak mungkin mengubah ukuran teks. Ukuran teks yang tidak bisa diubah akan menyebabkan sebagian pengguna sulit untuk membaca informasi yang ada di web.

Untuk ukuran teks, web Garuda Indonesia sudah menggunakan ukuran relatif. Jadi jika ada pengguna yang memperbesar ukuran teks pada web ini, semua ukuran teks pada web ini akan membesar sesuai dengan persentasenya. Jadi judul headline akan terlihat lebih besar daripada yang lain.


Scrolling

Pengguna web kebanyakan malas untuk melakukan scrolling. Kalaupun mereka melakukan scrolling, maka mereka hanya melakukannya sedikit saja (satu atau dua kali scrolling). Scroll kesamping sebaiknya dihindari. Karena pengguna jarang sekali yang mau menarik scroll bar kesamping. Kalau scroll atas-bawah relatif mudah karena ada alat bantu pada mouse untuk melakukan scroll atas-bawah. Meskipun begitu sebaiknya scroll atas-bawah juga dibuat seminimal mungkin. Karena kebanyakan pengguna malas untuk melakukan scrolling. Informasi yang penting-penting sebaiknyha diletakkan dibagian atas halaman web agar terbaca oleh pengguna.

Web Garuda Indonesia terlihat sudah cukup baik dalam scrolling halaman web. Kalaupun ada scrolling, informasi yang penting diletakkan oleh pengembang web ini dihalaman web sebelah atas sehingga pengguna dengan mudah akan membacanya ketika pengguna pertama kali mengakses halaman tersebut.

Penggunaan White Space

White space adalah bagian halaman web yang tidak memiliki teks atau ilustrasi apapun. White space sangat penting dalam perancangan halaman web karena memudahkan pengguna untuk memproses informasi dengan baik. Sebuah web yang memiliki sedikit white space akan menyulitkan pengguna untuk mengidentifikasi informasi yangpenting. Sebaliknya, penggunaan white space yang terlalu banyak juga kurang bagus karena halaman web akan terkesan kosong. Pengembang web harus menyeimbangkan proporsi white space dengan konten yang ada, artinya white space jangan terlalu sedikit tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga pengelompokan informasi dapat dilakukan dengan baik.

Pada web ini, pengembang terlalu banyak menggunakan white space pada beberapa halaman seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Hal ini menimbulkan kesan kosong pada halaman tersebut. Space yang kosong ini sebaiknya digunakan pengembang web untuk menampilkan informasi lain.Hal serupa juga terdapat jika kita meng-klik pada link more pada banner disetiap halaman web ini. Jika kita meng-klik link more tersebut, maka yang akan muncul hanyalah sebuah tampilan flash tentang Garuda Indonesia yang bersifat menginklankan seperti pada gambar di samping ini. Tetapi banyak white space yang terbuang dan tidak ada gunanya. Padahal tampilan tersebut dapat ditampilkan pada halaman home yang masih bannyak white space yang tersisa.





gambar 6
 







Pengurutan Pada List Box

Untuk memudahkan pengguna membaca dan mencari apa yang diinginkan oleh pengguna pada suatu list box, sebaiknya list diurut berdasarkan abjad secara ascending. Jika dirutkan secara acak akan menyulitkan pengguna untuk mencari sesuatu. Tetapi jika diurutkan secara descending juga tidak biasa. Kebanyakan orang akan lebih mudah mencari suatu teks dalam sebuah list jika diurutkan berdasarkan abjad secara ascending.

gambar 7
 
Dalam web Garuda Indonesia ini, terdapat list box untuk memilih kota keberangkatan dan kota tujuan. Dalam hal ini web Garuda Indonesia sudah bagus karena list box diurutkan berdasarkan abjad secara ascending sehingga memudahkan pengguna untuk mecari kota yang diinginkan.


Paging

Sebelumnya telah dibahas mengenai scrolling pada sebuah web. Untuk menghindari scrolling yang terlalu banyak pada infromasi yang memakan banyak tempat seperti berita, FAQ, atau SERP, digunakan paging agar tidak terlalu banyak scrolling. Dengan adanya paging, pengguna akan mudah mencari informasi yang dibutuhkan tanpa harus banyak-banyak scrolling. Misalnya pada halaman berita, pengembang dapat membatasi satu halaman web untuk beberapa resume berita, kemudian jika pengguna tertarik untuk membaca berita tersebut bisa membaca selengkapnya dengan mengakses link selengkapnya yang tersedia. Dalam paging juga harus memberitahu pengguna di halaman berapa pengguna berada. Misalnya pada FAQ terdapat empat halaman, kemudian pengguna sedang berada di halaman kedua, maka sebaiknya ada perubahan visual yang terjadi pada tulisan halaman nomor dua misalkan tulisan nomor dua diperbesar atau diberi perubahan warna. Pada halaman dimana pengguna sedang berada juga sebaiknya tidak bisa lagi diklik.

Pada web Garuda Indonesia ini paging yang ada dinilai sudah cukup baik paging-nya walaupun dinilai masih terlalu banyak scrolling. Pada halaman latest news misalnya, terdapat paging tetapi pengguna masih juga terlalu banyak scrolling jika ingin membaca berita yang paling bawah. Hal tersebut dikarenakan terdapat satu berita yang bukannya menampilkan inti dari isi beritanya saja melainkan menampilkan seluruh isinya pada halaman ini, padahal sudah ada link yang bertujuan untuk melihat berita secara detail. Tetapi jika pengguna mengakses link detail tersebut maka yang akan ditampilkan pada halaman detail tersebut adalah sama saja dengan yang ada di halaman sebelumnya. Hal kecil seperti ini harus diperhatikan oleh para pengembang web.

Namun untuk penomoran halaman, web Garuda Indonesia dinilai sudah cukup baik karena terdapat perbedaan visual antara nomor halaman pada halaman dimana pengguna sedang berada dengan nomor halaman yang lain. Pengembang juga menyediakan link untuk mengakses halaman sesudahnya yang diletakkan disebelah kanan nomor halaman. Begitu juga dengan halaman sebelum pengguna berada yang diletakkan di sebelah kiri nomor halaman. Juga disediakan link yang menuju ke halaman paling terakhir disebelah kanan link menuju halaman berikutnya dan untuk halaman paling pertama diletakkan disebelah kiri link menuju halaman sebelumnya. Namun sayangnya, pada halaman latest news, jika kita mengakses link untuk menuju halaman paling terakhir (last), yang keluar adalah pemberitahuan bahwa tidak ada berita yang ditemukan di halaman tersebut. Padahal masih ada halaman nomor tiga disana. Hal ini akan membingungkan dan membuat kesal pengguna karena sudah menunggu hasilnya tetapi ternyata yang tidak ada hasil apa-apa.

Text Field

Jika terdapat text field seperti pada pengisian kata kunci pada pencarian atau pada pengisian username dan password, seharunya kursor secara
otomatis berada pada field pertama yang ada pada kotak pengisian tersebut. jika hanya ada satu text field maka kursor secara otomatis berada pada field tersebut.

gambar 8
 
Dalam web Garuda Indonesia ini, terdapat text field pada booking status yang kursornya tidak otomatis berada dalam field pada text field tersebut. Hal ini menyebabkan pengguna harus meletakkan kursor di dalam text field terlebih dahulu. Seringkali pengguna langsung mengetikkan saja kata yang ingin dimasukkan tetapi jika kursor belum berada di dalam text field maka ketikan yang
gambar 9
 
dimasukkan pengguna tidak akan masuk. Hal tersebut bisa membuat pengguna merasa kesal dan meninggalkan web ini.

Perbaikan yang dapat dilakukan terhadap kekurangan-kekurangan tersebut adalah kursor sebaiknya secara otomatis berada pada field. Hal ini akan membuat pengguna mendapatkan sedikit kemudahan dibandingkan harus mengklik terlebih dahulu menggunakan mouse.

Screen resolution

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang web adalah mengenai lebar (width) halaman web. Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan komputer pengguna saat ini memiliki resolusi 800 x 600 atau 1024 x 768 piksel. Kecendrungan saat ini menunjukkan bahwa resolusi 1024 x 768 piksel akan menjadi resolusi yang paling kecil di masa mendatang. Jika lebar dari halaman web melebihi resolusi komputer pengguna, maka ketika pengguna mengakses halaman web, pengguna harus melakukan scrolling ke samping untuk melihat seluruh konten. Hal ini tentu saja kurang bagus karena pengguna membutuhkan usaha yang lebih untuk mendapatkan informasi dari web. Bisa-bisa, bukannya tetap mencoba scrolling ke samping, tetapi pengguna malah memilih untuk meninggalkan web.

Sebagian pengembang menyiasati masalah ini dengan membuat lebar halaman web sesuai dengan ukuran terkecil resolusi monitor saat ini yaitu 800 piksel atau lebih kecil dari itu. Harapannya adalah agar semua komputer pengguna dapat menampilkan halaman web tanpa harus scrolling ke samping. Akan tetapi, dengan lebar halaman yang hanya 800 piksel tentu tidak banyak informasi yang dapat disampaikan. Selain itu, akan mubazir jika komputer pengguna yang mengakses web memiliki resolusi tinggi (lebih besar dari 800 x 600 piksel) karena halaman web yang ditampilkan tetap dengan lebar 800 piksel. Cara lainnya yang digunakan pengembang adalah dengan menggunakan ukuran yang dinamis (fleksibel). Lebar halaman web didefenisikan dengan menggunakan ukuran persentase. Misalnya, jika lebar halaman didefenikan 90% maka ketika dibuka pada komputer dengan resolusi berapapun, maka lebar halamannya akan memenuhi 90% dari lebar layar. Cara ini tentu lebih baik karena tidak bergantung kepada resolusi komputer pengguna. Selain itu, penyampaian informasi pada halaman web juga menjadi lebih efektif karena jika resolusi komputer pengguna tinggi, maka informasi yang akan ditampilkan juga lebih banyak. Jika komputer pengguna memiliki resolusi rendah, maka informasi pada halaman web tetap tersaji dengan baik karena tidak ada scrolling ke samping.

Pengembangan web Garuda Indonesia kurang baik dalam memperhatikan faktor screen resolution yang telah dibahas di atas. Karena pengembang menggunakan ukuran yang pasti (fixed size). Jadi ketika resolusi monitor dikecilkan pengguna harus melakukan scroll ke samping agar bias melihat keseluruhan isi web Garuda Indonesia ini. Hal ini membuat pengguna malas seperti yang sudah dibahas pada bab scrolling.
           
Navigator Bar

Navigator bar pada sebuah website biasanya terletak di bawah logo dan nama perusahan disebelah kanan atau kiri. Navigator bar biasanya berisi menu-menu seperti menu home, contact us, about us, dan menu-menu utama lainnya dalam suatu web. Agar pengguna tahu dimana dia berada selain dari breadcrump dan dari judul halaman, pengembang harus membedakan warna navigator bar ketika pengguna mengakses menu tersebut dan ketika pengguna tidak mengakses menu tersebut. Ukuran teks pada navigator bar juga harus lebih besar daripada teks lainnya seperti teks pada isi halaman.

Dalam web Garuda Indonesia ini, pengembang tidak membedakan warna pada navigator bar ketika menu yang dipilih pengguna pada navigator bar dengan ketika menu tersebut tidak dipilih. Memang pengguna bisa tahu keberadaannya saat ini dari judul halaman dan dicocokkan dengan menu pada navigator bar. Tapi pengguna cenderung malas melakukan hal ini. Pengembang harus menyiasati dengan memberikan perbedaan warna pada navigator bar ketika dipilih dengan ketika tidak dipilih. Pemilihan pewarnaannya pun harus diperhatikan. Kalau bisa pilih warna yang kontras dengan background agar bterlihat oleh semua kalangan pengguna. Ukuran teks pada navigator bar web ini juga dinilai terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran teks yang lain.

Konten

Konten atau isi suatu web haruslah update agar pengguna tidak merasa bosan jika melakukan kunjungan beberapa kali ke situs tersebut. Juga dimaksudkan agar pengguna tidak ketinggalan informasi tentang web tersebut. Pengunjung/konsumen biasanya menginginkan informasi yang uptodate. Sebaiknya, konten-konten diupdate secara periodik, misalnya ketika ada service/produk baru yang ditawarkan agar konsumen dapat memberikan kepercayaan terhadap perusahaan.

Analisis pertama terhadap web Garuda Indonesia dilakukan pada tanggal 5 Juni 2008. Setelah dilakukan pengecekan selama beberapa waktu terdapat konten-konten yang di-update yang terkandung pada beberapa halaman. Seperti halaman pada menu carrier terlihat perubahan seperti yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.






gambar 10
 

gambar 11
 












             Gambar diambil tanggal 5 Juni       Gambar diambil tanggal  17 Juni   2008
Penyesuaian Font dan Pewarnaan

Prinsip utama dalam menentukan font dan warna dalam satu halaman web adalah berupaya untuk membatasi font-style dan warna yang digunakan. Font-style sebaiknya digunakan secara menyatu dan efektif serta mampu menggambarkan hirarki yang ada pada halaman web. Pembedaan font dan attribut font biasanya dapat membantu pengguna untuk membedakan tingkat kepentingan sebuah heading dan informasi. Jumlah typefaces maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah tiga typeface. Sejalan dengan penggunaan font, penggunaan warna juga sebaiknya tidak terlalu beraneka ragam dalam satu halaman web. Jumlah jenis warna maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah empat warna.

Penggunaan font dan warna pada web Garuda Indonesia telah dapat menggambarkan hirarki yang terdapat pada halaman web. Pengembang menggunakan ukuran font dan warna yang berbeda untuk menandakan sebuah teks merupakan heading atau informasi biasa. Pada setiap halaman web, heading selalu dibuat dengan ukuran yang lebih besar dan warna yang berbeda. Dengan adanya pembedaan ini, maka pengguna dapat dengan mudah membedakan tingkat kepentingan informasi yang disampaikan.

Text Image

Text image biasanya digunakan oleh pengembang web untuk membuat tombol. Text image biasanya juga digunakan untuk membuat font-font yang tidak standar di web browser sehingga hal-hal yang berkenaan dengan browser compatibility dapat diatasi. Walaupun penggunaan text image dapat mengatasi masalah browser compatibility, penggunaan text image menimbulkan beberapa masalah, antara lain :

Ø         File gambar dapat menyebabkan pembengkakan ukuran file. Sebagian besar pengguna web di dunia masih menggunakan koneksi dial-up dan tidak sabar jika loading dari web yang dibuka sangat lambat. Hal ini menyebabkan pengguna akan meninggalkan web sebelum loadingnya selesai.

Ø         Teks  berbasis  gambar  tidak  dapat  diakses  dengan  menggunakan  fitur

searching.

Ø         Teks berbasis gambar tidak dapat dipilih sehingga pengguna tidak mungkin melakukan copy and paste.

Ø         Teks berbasis gambar tidak dapat diubah ukurannya, padahal sebagian pengguna melakukan perubahan ukuran pada browsernya agar lebih mudah membaca informasi yang ada di web.

Ø         Screen reader tidak dapat membaca teks yang berbasis teks.

Ø         Informasi yang ditampilkan dengan menggunakan teks berbasis gambar tidak akan muncul jika pengguna mematikan pilihan load image pada browsernya. Sebagian pengguna mematikan pilihan load image karena alasan koneksi. Jika image tidak diload maka halaman web akan ditampilkan lebih cepat dan bandwidth yang digunakan akan jauh lebih hemat; terutama untuk pengguna yang mengakses web dengan koneksi yang mengharuskannya membayar per- kb terhadap bandwidth yang digunakannya.

Pengembang web Garuda Indonesia dapat dikatakan cukup baik dalam menyiasati text image ini. Pada web ini, text image hanya digunakan untuk header pada menu bagian kiri. Menu utama dibuat dengan menggunakan teks HTML biasa dan ditambah dengan fungsi-fungsi yang ada di file CSS. Jadi, misalkan pengguna mematikan fungsi load image pada browsernya, pengguna akan tetap dapat mengakses menu-menu utama yang ada di halaman web. Ketika fungsi load image dimatikan, maka pengguna tidak akan melihat header pada menu kiri karena dibuat dari text image. Akan tetapi,hal ini tidak terlalu bermasalah karena menu-menu yang ada tetap dapat diakses karena dibuat dari teks HTML biasa. Pengguna juga dapat melakukan copy and paste terhadap informasi-informasi yang mereka anggap penting.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


    1.  Kesimpulan

Web usability adalah salah satu faktor penting dalam mengembangkan sebuah web. Pengembang harus memahami prinsip-prinsip usability sebelum mengimplemen-tasikannya pada sebuah web. Web merupakan salah satu media perusahaan untuk mempromosikan perusahaannya. Pengembangan web perusahaan bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan pengguna/pelanggan terhadap perusahaan.

Pada pengembangan web garuda Indonesia masih terdapat banyak kekurangan menyangkut masalah usability. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada web ini, antara lain : penempatan logo, pengimplementasian link dan pemakaian bullet list yang kurang tepat, tampilan web yang kurang konsisten baik dari desain maupun bahasa yang dipakai, tidak adanya fasilitas search, breadcrump yang kurang jelas, navigator bar yang terlalu kecil dan tidak berubah warna, penggunaan fixed size, penggunaan white space yang terlalu banyak serta kursor tidak otomatis ada di text field. Kekurangan-kekurangan ini membuat web terlihat kurang profesional. Kondisi ini dapat membuat kepercayaan pengguna/pelanggan terhadap perusahaan berkurang.

Selain kekurangan-kekurangan yang telah dijelaskan, ada juga nilai positif yang ditemukan di web ini. Faktor-faktor positif tersebut antara lain : pewarnaan pada font yang menentukan hierarki isi dengan jelas, pengurutan pada list box secara ascending dan konten yang di-update.


    1. Saran

Laporan akhir ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pengembang untuk mengembangkan web Garuda Indonesia dengan lebih memperhatikan faktor-faktor usability. Kekurangan-kekurangan yang masih ditemui, sebaiknya segera diperbaiki agar web dapat terlihat profesional. Dengan demikian, kepercayaan pengguna/pelanggan terhadap perusahaan akan meningkat.










Daftar Pustaka
Share this article :

0 komentar:

Popular Products

Contact Form

Name

Email *

Message *

 
Support : Toko Kami | Morodadi Computer | Percetakan |
Copyright © 2011. Morodadi Komputer
Creating Website Published by Morodadi Computer dan Advertising
powered by MDCTEAM