BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebuah
Website dibuat dengan desain sistem, antar
muka, dan usebilitas yang sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Penilaian
antara programer satu dengan lainnya berbeda mengenai sebuah web
yang sudah jadi. inilah yang mendasari kami untuk melakukan kajian mengenai
Antar Muka, Desain Layar dan Usabilitas Website Garuda
Indonesia.Ditengah perkembangan teknologi multimedia saat ini, diperlukan sebuah website yang nantinya akan memudahkan
pengguna untuk dapat mengedit
atau mengubah desain terutama pada gambar.
PT
Garuda Indonesia adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa
transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait.
Sebagai BUMN, PT. Garuda Indonesia juga mempunyai tanggung jawab, yaitu sebagai wakil Indonesia dalam
bidang pembangunan, khususnya penerbangan untuk
memasuki dunia internasional dan sebagai wakil dari rakyat Indonesia, di manapun mereka berada. Sekitar tahun
1998 PT. Garuda Indonesia berusaha
memaksimalkan
setiap divisinya untuk membentuk strategi-strategi bisnis yang
diharapkan
dapat menghasilkan laba dan mengurangi beban biaya operasional
perusahaan.
Oleh
karena itu, saat ini diperlukan suatu sistem yang bisa melakukan
pendaftaran, evaluasi kelayakan
dan penilaian performa vendor secara online,
sehingga proses tersebut bisa
dilakukan dengan lebih mudah, dengan syarat tersedia komputer
dan internet. Kelebihan lain yaitu semua data disimpan dalam database sehingga semua data tersebut dapat
terdokumentasi dengan jelas, jadi tidak perlu lagi ada
penyimpanan berkas proposal vendor, evaluasi kelayakan vendor, dan penilaian performa vendor, sehingga bisa dipantau
siapa saja yang berhubungan langsung dengan
sistem, dan pada saat dibutuhkan data tersebut bisa dipanggil kapan saja. Hal tersebut mengurangi resiko untuk
kehilangan berkas-berkas tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana antar muka dan
desain layar Website Garuda Indonesia?
2.
Bagaimana
usabilitas Website Garuda Indonesia?
1.3 Tujuan
mengetahui bagaimana Antar Muka, Desain
Layar dan Usabilitas
( Kegunaan) suatu Website Garuda Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi
manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan
implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.
Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses,
dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan
komputer secara interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang
diinginkan.
2.2 Pengertian Antar Muka
Dalam
penggunaan umum, sebuah antarmuka atau interface adalah sebuah
titik, wilayah, atau permukaan di mana dua zat atau benda berbeda bertemu; dia
juga digunakan secara metafora untuk perbatasan antara benda. Kata interface
kadangkala (biasanya dalam bidang teknik) disingkat menjadi "i/f".
Bentuk kerja dari interface
berarti menghubungkan dua atau lebih benda pada suatu titik atau batasan yang
terbagi, atau untuk menyiapkan kedua benda untuk tujuan tersebut.
Kata interface juga memiliki
arti khusus:
· antarmuka
pengguna adalah fungsi dan atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat
lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna.
·Dalam elektronik
dan teknik komputer, sebuah antarmuka dapat berarti:
o Batasan
fisik dari dua subsistem atau alat.
o Sebuah
bagian atau sirkuit di beberapa subsistemyang mengirim atau menerima sinyal ke
atau dari subsistem lainnya: antarmuka jaringan, antarmuka video, kartu
network.
·
Dalam telekomunikasi, sebuah titik
interkoneksi antara pengguna peralatan terminal dan fasilitas komunikasi
komersial.
A. Aturan Desain antar Muka
1.
Konsistensi
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
2.
Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.
3.
Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
4. Merancang
dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
5.
Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
6. Mudah kembali ke tindakan
sebelumnya
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
7. Mendukung
tempat pengendali internal (internal locus of control)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
8.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
2.3
Pengertian Desain Layar
Desain
merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau
struktur. Kemudian,kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata
kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa
yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah
rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi.
Jadi dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu.Suatu desain layar yang baik harus jelas. tidak melompat-lompat
dan tidak berisi dengan informasi yang tidak relevan.
2.4
Pengertian Usabilitas
Usabilitas adalah Suatu pengalaman
pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs sampai pengguna dapat
mengoperasikannya dengan mudah dan cepat.
A. Syarat Usabilitas
:
·
Mudah
dipelajari
·
Efsien dalam
penggunaan
·
Mudah
diingat
·
Tingkat
Kesalahan Rendah
·
Kepuasan
Pengguna
B. Akibat Desain yang tidak memenuhi syarat
usability
·
Frustasi
·
Bingung
·
Kabur
·
Promosi
Negatif
C. Hal lain yang perlu diperhatikan
1. Navigasi
·
Jelas dan ringkas
·
Letakkan
disebelah kiri atau diatas (tempat yang mudah dilihat)
·
Bila
berbentuk garfis sertakan teks
·
Beri ruang
antar navigasi
·
Hindari
penggunaan frame untuk navigasi.
·
Konsisten
2. Link
·
Gunakan
garis bawah
·
Biasanya
warna biru
·
Semua link
harus berfungsi
·
Jika
bertingkat dapat menggunakan breadcrumb
misalnya:
Home > Konsultasi > Keluarga
> Pertanyaan 1
3. Grafik
·
Secukupnya
·
Ukuran kecil
30 kb-25kb
·
optimasi
grafik: format gif
·
gunakaan
atribut width dan height
misalnya:
<img width=100 height=100 scr= kartun.gif>
·
Gunakan
atribut=0, untuk menghidari border warna biru pada browser tertentu.
·
Gunakan
atribut alt, untuk menampilkan keterangan jika browser tidak bisa menampilkan.
·
Jika harus
menamplikan gambar yang besar, gunkan link dengan menggunakan gambar kecilnya.
4. Tabel
·
Bagi tabel
menjadi beberapa bagian
·
Jangan
menggunakan tabel induk dan tabel anak.
5. Animasi dan suara
·
Gunakan
secara bijaksana
·
Gunakan
dalam ukuran kecil
·
Untuk
animasi dan suara yang besar, beri navigasi player
·
Untuk
animasi loading Berikan navigasi untuk mengabaikannya (Skip)
6. Warna
·
Jumlah warna
mempengaruhi ukuran file
·
Warna
gradasi dapat memperbesar ukuran file
·
Hindari
warna buta: menyilaukan, samar atau tidak terlihat
7. Resolusi
·
Gunakan
resolusi umum
·
Atur margin
dengan 0
·
Atur tabel
dengan satuan persen, bukan menggunakan pixel.
·
tes dengan
berbagai resolusi
·
tes dengan
berbagai navigator
·
Jangan
menggulung lebih dari 2 kali
8. Struktur halaman
·
Buatlah
kedalaman seefisien mungin (maksimal 3)
·
Hindari
penggunaan frame
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Analisis terhadap web Garuda
Indonesia yang dilakukan dengan menganalisis penerapan kaidah web usability
berlandaskan pada buku Prioritizing Web Usability karangan Jakob
Nielsen dan Hoa Loranger. Di dalam buku ini, ada dua belas poin penting
yang harus dicermati dalam mendesain dan membangun sebuah website, yaitu
:
1.
Nothing to Hide
2.
The Web User Experience
3.
Revisiting Early Web Usability Findings
4.
Prioritizing Your Usability Problems
5.
Search
6.
Navigation and Information Architecture
7.
Readability & Legibility
8.
Writing
for the Web
9.
Providing Good Product Information
10. Presenting
Page Elements
11. Balancing
Technology with People's Needs
12. Design
That Works
Pembahasan pada laporan ini tidak
dikelompokkan berdasarkan dua belas poin di atas. Pembahasan akan dikelompokkan
berdasarkan sub-poin dari tiap-tiap poin sesuai dengan kondisi yang ditemukan
pada web Garuda Indonesia.
Tampilan Halaman Utama Web Garuda Indonesia
|
Logo dan Nama Perusahaan
Logo
dan nama perusahaan merupakan identitas utama dari sebuah web yang
menggambarkan perusahaan tersebut. Logo dan nama perusahaan sebaiknya diletak-kan di sebelah kiri
atas hala-man web dan ukurannya jangan terlalu besar juga jangan terlalu kecil
sehingga jika ada gambar lain yang lebih besar akan membingungkan user.
|
Seperti
web Garuda Indonesia ini agak membingungkan yang mana sebenarnya logo
perusahaan tersebut karena gambar logo dan nama perusahaan lebih kecil jika
dibandingkan dengan gambar dan tulisan e-travel dibawahnya. Kemudian juga logo
web yang ada di sebelah alamat web bukan logo Garuda
Indonesia melainkan logo huruf “e” seperti pada tulisan e-travel.
Fasilitas Search
Fasilitas search atau
pencarian sangat penting dan harus ada di setiap web untuk mempermudah pengguna
dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Fasilitas search memungkinkan pengguna
untuk mencari informasi yang dibutuhkan cukup dengan mengetikkan atau
memasukkan kata kunci untuk
informasi yang dibutuhkan. Jadi pengguna tidak perlu mengecek satu per satu halaman
untuk mencari satu informasi. Dengan adanya fasilitas search akan
meringankan dan mempercepat pekerjaan pengguna.Dalam web Garuda Indonesia ini
tidak menyediakan fasilitas search sehingga pengguna akan kesulitan
untuk mencari informasi. Walaupun mungkin tujuan utama web ini untuk memesan
tiket secara on-line dan form pemesanan tiket langsung
ditampilkan saat pertama kali membuka web ini, tetapi jika pengguna ingin
mencari informasi mengenai hal lainnya (seperti berapa berat bawaan maksimal
yang boleh dibawa atau yang lainnya), pengguna akan menemukan kesulitan dan memakan
banyak waktu karena harus mencari satu per-satu di setiap menu yang ada pada
web ini.
Konsistensi
Sebuah
web haruslah konsisten dengan desainnya. Misalnya jika pengembang ingin isi web
menggunakan bahasa Inggris maka gunakan bahasa Inggris untuk seluruh isi web.
Begitu juga dengan desain tombol atau yang lainnya.
Dalam
web Garuda Indonesia ini banyak terdapat ketidakkonsistenan baik dalam
penggunaan bahasa maupun desainnya. Seluruh isi web ini menggunakan bahasa
Indonesia, tapi ternyata ditemukan petunjuk dalam bahasa Indonesia pada salah
satu menu seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
|
Selain penggunaaan bahasa, web
Garuda Indonesia juga tidak konsisten dalam desain. Seperti desain pada tombol back
pada menu availability setelah memilih departure city dan arrival
city akan muncul halaman daftar kursi yang tersedia untuk kota yang
telah sebelumnya dipilih. Pada halaman tersebut terdapat tombol back
seperti pada gambar dbawah ini.
|
Sedangkan
jika kita belum memilih departure city dan arrival city akan
muncul halaman pemberitahuan untuk memilih kota terlebih dahulu. Pada halaman
tersebut juga terdapat tombol back di bagian bawahnya. Tetapi desain
tombol back pada halaman ini berbeda dengan tombol back pada
halaman jika departure city dan arrival city sudah dipilih.
Tulisan back pada tombol back di halaman ini berwarna hitam
seperti yang bisa dilihat dari gambar disamping ini.
Font
Font
face dalam sebuah web sebaiknya satu jenis saja. Tulisan yang perlu
dibedakan misalnya logo dan nama perusahaan. Judul dan isi sebaiknya
sama font face-nya tetapi ukurannya dibedakan. Jika ada teks yang ingin
dibedakan sebaiknya bedakan dengan cara font type dibuat bold
atau ukuran diperbesar. Jangan sampai dalam satu web terdapat berbagai jenis font
dengan berbagai ukuran dan warna. Hal seperti itu akan membuat web
terlihat sangat ramai.
Font
pada web Garuda Indonesia ini terlalu banyak ragamnya. Misalnya pada
halaman latest news terdapat perbedaan font face pada isi
beritanya. Seharusnya, walapun berbeda berita font face-nya tidak perlu
dibedakan. Jika maksud pengembang membedakan font face isi berita yang
satu dengan yang lain adalah untuk membedakan antara berita yang satu dengan
yang lain maka hal itu tidak perlu
dilakukan karena pengguna akan langsung tahu dari judul berita yang font
size-nya lebih besar dibandingkan dengan font size isi berita.
Bullet List
Penggunaan
list memang mempermudah pengguna untuk membaca suatu teks. Tetapi pemilihan
bullet list juga harus diperhatikan sehingga tidak membingungkan
pengguna.
|
Pada
web Garuda Indonesia terlihat penggunaan bullet list yang menyerupai check
box yang terlihat pada gambar di samping.
Drop-down Menu
Drop-down
menu adalah
menu yang jika kursor mengarah pada menu yang dituju akan keluar menu
kearah bawah. Penggunaan drop-down menu akan memudahkan pengguna mencari
menu khusus di dalam menu yang lebih umum. Drop-down menu biasa
digunakan pada navigator bar.
Pada
web Garuda Indonesia terdapat drop-down menu yang tidak biasa dijumpai
pada web pada umumnya. Drop-down menu dalam web ini terdapat pada navigator
bar seperti menu About Us,Question & Answer, Contact
Us, dan Business to Business. Pada saat kursor didekatkan ke salah
satu menu-menu tersebut akan keluar drop-down menu, kursor juga berubah
seperti ada link menuju halaman lain ketika menunjuk salah satu menu-menu
tersebut. Ketika di-klik pada menu About Us memang ada link menuju halaman
lain. Tetapi jika di-klik menu-menu yang yang lain seperti menu Question &
Answer, Contact Us, atau Business to Business tidak menuju ke halaman baru
ataupun perubahan lainnya. Jika memang tidak ada link menuju halaman baru,
tidak perlu membuat menu tersebut seperti menuju link ke halaman tertentu. Hal
itu akan membingungkan dan membuat kesal pengguna.
Breadcrumb
Breadcrumb
sangat penting dalam suatu website untuk memberitahu pengguna posisinya saat
ini. Breadcrum sebaiknya diletakkan disebelah kiri atas halaman yaitu sebelum
judul halamannya. Selain untuk memberi tahu pengguna keberadaannya saat ini,
dengan adanya breadcrump pengguna bisa menelusuri path yang telah dilaluinya
hingga berada di posisinya saat ini, sehingga pengguna dapat dengan mudah
kembali ke halaman sebelumnya.Breadcrumb pada web Garuda Indonesia ini terletak
pada kanan atas. Breadcrumb disini juga sangat tidak jelas dan terkadang tidak
ada. Seperti jika kita memilih menu History pada menu About Us, terdapat
breadcrump disana. Tetapi jika kita pilih lagi salah satu menu pada menu
History tersebut, tidak ada breadcrump disana, hanya terdapat judul menu yang
dipilih saja. Hal ini akan menyusahkan pengguna jika dia ingin kembali lagi ke
menu sebelumnya dan juga web ini tidak konsisten dengan desainnya seperti yang
tadi sudah dibahas pada poin konsistensi.
Relative Specification
Jakob
Nielsen dan Hoa Loranger menyarankan agar ukuran teks menggunakan sebuah skema
ukuran relatif (misalnya menggunakan persentase) dibandingkan memberikan ukuran
tetap. Contohnya, penggunaan ukuran headline text 140% lebih baik dari
penggunaan ukuran headline text 14-point type. Jika ukuran yang
digunakan adalah ukuran 140%, maka headline akan tetap terlihat lebih besar dari teks yang lain
seandainya pengguna memperbesar tampilan teks. Sebagian pengembang web
menggunakan unit pengukuran mutlak untuk menentukan ukuran teks yang digunakan.
Hal ini menyebabkan pengguna tidak mungkin mengubah ukuran teks. Ukuran teks
yang tidak bisa diubah akan menyebabkan sebagian pengguna sulit untuk membaca
informasi yang ada di web.
Untuk
ukuran teks, web Garuda Indonesia sudah menggunakan ukuran relatif. Jadi jika
ada pengguna yang memperbesar ukuran teks pada web ini, semua ukuran teks pada
web ini akan membesar sesuai dengan persentasenya. Jadi judul headline akan
terlihat lebih besar daripada yang lain.
Scrolling
Pengguna
web kebanyakan malas untuk melakukan scrolling. Kalaupun mereka
melakukan scrolling, maka mereka hanya melakukannya sedikit saja (satu
atau dua kali scrolling). Scroll kesamping sebaiknya dihindari.
Karena pengguna jarang sekali yang mau menarik scroll bar kesamping. Kalau
scroll atas-bawah relatif mudah karena ada alat bantu pada mouse untuk
melakukan scroll atas-bawah. Meskipun begitu sebaiknya scroll atas-bawah juga dibuat
seminimal mungkin. Karena kebanyakan pengguna malas untuk melakukan scrolling.
Informasi yang penting-penting sebaiknyha diletakkan dibagian atas halaman web
agar terbaca oleh pengguna.
Web
Garuda Indonesia terlihat sudah cukup baik dalam scrolling halaman web.
Kalaupun ada scrolling, informasi yang penting diletakkan oleh pengembang web
ini dihalaman web sebelah atas sehingga pengguna dengan mudah akan membacanya
ketika pengguna pertama kali mengakses halaman tersebut.
Penggunaan White Space
White
space adalah
bagian halaman web yang tidak memiliki teks atau ilustrasi apapun. White
space sangat penting dalam perancangan halaman web karena memudahkan
pengguna untuk memproses informasi dengan baik. Sebuah web yang memiliki
sedikit white space akan menyulitkan pengguna untuk mengidentifikasi
informasi yangpenting. Sebaliknya, penggunaan white space yang terlalu
banyak juga kurang bagus karena halaman web akan terkesan kosong. Pengembang
web harus menyeimbangkan proporsi white space dengan konten yang ada,
artinya white space jangan terlalu sedikit tetapi juga tidak terlalu
banyak sehingga pengelompokan informasi dapat dilakukan dengan baik.
Pada
web ini, pengembang terlalu banyak menggunakan white space pada beberapa
halaman seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Hal ini menimbulkan
kesan kosong pada halaman tersebut. Space yang kosong ini sebaiknya
digunakan pengembang web untuk menampilkan informasi lain.Hal
serupa juga terdapat jika kita meng-klik pada link more pada banner disetiap
halaman web ini. Jika kita meng-klik link more tersebut, maka yang akan muncul
hanyalah sebuah tampilan flash tentang Garuda Indonesia yang bersifat menginklankan seperti pada gambar di samping
ini. Tetapi banyak white space yang terbuang dan tidak ada gunanya. Padahal
tampilan tersebut dapat ditampilkan pada halaman home yang masih bannyak white
space yang tersisa.
|
Pengurutan Pada List Box
Untuk memudahkan
pengguna membaca dan mencari apa yang diinginkan oleh pengguna pada suatu list
box, sebaiknya list diurut berdasarkan abjad secara ascending. Jika dirutkan
secara acak akan menyulitkan pengguna untuk mencari sesuatu. Tetapi jika
diurutkan secara descending juga tidak biasa. Kebanyakan orang akan lebih mudah
mencari suatu teks dalam sebuah list jika diurutkan berdasarkan abjad secara
ascending.
|
Paging
Sebelumnya telah dibahas mengenai
scrolling pada sebuah web. Untuk menghindari scrolling yang terlalu banyak pada
infromasi yang memakan banyak tempat seperti berita, FAQ, atau SERP, digunakan
paging agar tidak terlalu banyak scrolling. Dengan adanya paging, pengguna akan
mudah mencari informasi yang dibutuhkan tanpa harus banyak-banyak scrolling.
Misalnya pada halaman berita, pengembang dapat membatasi satu halaman web untuk
beberapa resume berita, kemudian jika pengguna tertarik untuk membaca berita
tersebut bisa membaca selengkapnya dengan mengakses link selengkapnya yang
tersedia. Dalam paging juga harus memberitahu pengguna di halaman berapa pengguna
berada. Misalnya pada FAQ terdapat empat halaman, kemudian pengguna sedang
berada di halaman kedua, maka sebaiknya ada perubahan visual yang terjadi pada
tulisan halaman nomor dua misalkan tulisan nomor dua diperbesar atau diberi
perubahan warna. Pada halaman dimana pengguna sedang berada juga sebaiknya
tidak bisa lagi diklik.
Pada web Garuda Indonesia ini
paging yang ada dinilai sudah cukup baik paging-nya walaupun dinilai masih
terlalu banyak scrolling. Pada halaman latest news misalnya, terdapat paging
tetapi pengguna masih juga terlalu banyak scrolling jika ingin membaca berita
yang paling bawah. Hal tersebut dikarenakan terdapat satu berita yang bukannya
menampilkan inti dari isi beritanya saja melainkan menampilkan seluruh isinya
pada halaman ini, padahal sudah ada link yang bertujuan untuk melihat berita
secara detail. Tetapi jika pengguna mengakses link detail tersebut maka yang
akan ditampilkan pada halaman detail tersebut adalah sama saja dengan yang ada
di halaman sebelumnya. Hal kecil seperti ini harus diperhatikan oleh para pengembang
web.
Namun untuk penomoran halaman, web
Garuda Indonesia dinilai sudah cukup baik karena terdapat perbedaan visual
antara nomor halaman pada halaman dimana pengguna sedang berada dengan nomor
halaman yang lain. Pengembang juga menyediakan link untuk mengakses halaman
sesudahnya yang diletakkan disebelah kanan nomor halaman. Begitu juga dengan
halaman sebelum pengguna berada yang diletakkan di sebelah kiri nomor halaman.
Juga disediakan link yang menuju ke halaman paling terakhir disebelah kanan
link menuju halaman berikutnya dan untuk halaman paling pertama diletakkan
disebelah kiri link menuju halaman sebelumnya. Namun sayangnya, pada halaman
latest news, jika kita mengakses link untuk menuju halaman paling terakhir
(last), yang keluar adalah pemberitahuan bahwa tidak ada berita yang ditemukan
di halaman tersebut. Padahal masih ada halaman nomor tiga disana. Hal ini akan
membingungkan dan membuat kesal pengguna karena sudah menunggu hasilnya tetapi
ternyata yang tidak ada hasil apa-apa.
Text Field
Jika terdapat text field seperti
pada pengisian kata kunci pada pencarian atau pada pengisian username dan
password, seharunya kursor secara
otomatis berada
pada field pertama yang ada pada kotak pengisian tersebut. jika hanya ada satu
text field maka kursor secara otomatis berada pada field tersebut.
|
|
dimasukkan
pengguna tidak akan masuk. Hal tersebut bisa membuat pengguna merasa kesal dan
meninggalkan web ini.
Perbaikan yang dapat dilakukan
terhadap kekurangan-kekurangan tersebut adalah kursor sebaiknya secara otomatis
berada pada field. Hal ini akan membuat pengguna mendapatkan sedikit
kemudahan dibandingkan harus mengklik terlebih dahulu menggunakan mouse.
Screen resolution
Salah satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh pengembang web adalah mengenai lebar (width) halaman
web. Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan komputer pengguna saat ini memiliki
resolusi 800 x 600 atau 1024 x 768 piksel. Kecendrungan saat ini
menunjukkan bahwa resolusi 1024 x 768 piksel akan menjadi resolusi yang paling
kecil di masa mendatang. Jika lebar dari halaman web melebihi resolusi komputer
pengguna, maka ketika pengguna mengakses halaman web, pengguna harus melakukan scrolling
ke samping untuk melihat seluruh konten. Hal ini tentu saja kurang bagus karena
pengguna membutuhkan usaha yang lebih untuk mendapatkan informasi dari web.
Bisa-bisa, bukannya tetap mencoba scrolling ke samping, tetapi pengguna
malah memilih untuk meninggalkan web.
Sebagian pengembang menyiasati
masalah ini dengan membuat lebar halaman web sesuai dengan ukuran terkecil
resolusi monitor saat ini yaitu 800 piksel atau lebih kecil dari itu.
Harapannya adalah agar semua komputer pengguna dapat menampilkan halaman web tanpa
harus scrolling ke samping. Akan tetapi, dengan lebar halaman yang hanya
800 piksel tentu tidak banyak informasi yang dapat disampaikan. Selain itu,
akan mubazir jika komputer pengguna yang mengakses web memiliki resolusi tinggi
(lebih besar dari 800 x 600 piksel) karena halaman web yang ditampilkan tetap
dengan lebar 800 piksel. Cara lainnya yang digunakan pengembang adalah dengan
menggunakan ukuran yang dinamis (fleksibel). Lebar halaman web didefenisikan
dengan menggunakan ukuran persentase. Misalnya, jika lebar halaman didefenikan
90% maka ketika dibuka pada komputer dengan resolusi berapapun, maka lebar
halamannya akan memenuhi 90% dari lebar layar. Cara ini tentu lebih baik karena
tidak bergantung kepada resolusi komputer pengguna. Selain itu, penyampaian
informasi pada halaman web juga menjadi lebih efektif karena jika resolusi
komputer pengguna tinggi, maka informasi yang akan ditampilkan juga lebih
banyak. Jika komputer pengguna memiliki resolusi rendah, maka informasi pada
halaman web tetap tersaji dengan baik karena tidak ada scrolling ke
samping.
Pengembangan web Garuda Indonesia
kurang baik dalam memperhatikan faktor screen resolution yang
telah dibahas di atas. Karena pengembang menggunakan ukuran yang pasti (fixed
size). Jadi ketika resolusi monitor dikecilkan pengguna harus melakukan
scroll ke samping agar bias melihat keseluruhan isi web Garuda Indonesia ini.
Hal ini membuat pengguna malas seperti yang sudah dibahas pada bab scrolling.
Navigator Bar
Navigator bar pada sebuah website
biasanya terletak di bawah logo dan nama perusahan disebelah kanan atau kiri.
Navigator bar biasanya berisi menu-menu seperti menu home, contact us, about
us, dan menu-menu utama lainnya dalam suatu web. Agar pengguna tahu dimana dia
berada selain dari breadcrump dan dari judul halaman, pengembang harus
membedakan warna navigator bar ketika pengguna mengakses menu tersebut dan
ketika pengguna tidak mengakses menu tersebut. Ukuran teks pada navigator bar
juga harus lebih besar daripada teks lainnya seperti teks pada isi halaman.
Dalam web Garuda Indonesia ini,
pengembang tidak membedakan warna pada navigator bar ketika menu yang dipilih
pengguna pada navigator bar dengan ketika menu tersebut tidak dipilih. Memang
pengguna bisa tahu keberadaannya saat ini dari judul halaman dan dicocokkan
dengan menu pada navigator bar. Tapi pengguna cenderung malas melakukan hal
ini. Pengembang harus menyiasati dengan memberikan perbedaan warna pada
navigator bar ketika dipilih dengan ketika tidak dipilih. Pemilihan pewarnaannya
pun harus diperhatikan. Kalau bisa pilih warna yang kontras dengan background
agar bterlihat oleh semua kalangan pengguna. Ukuran teks pada navigator bar web
ini juga dinilai terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran teks yang lain.
Konten
Konten atau isi suatu web haruslah
update agar pengguna tidak merasa bosan jika melakukan kunjungan beberapa kali
ke situs tersebut. Juga dimaksudkan agar pengguna tidak ketinggalan informasi
tentang web tersebut. Pengunjung/konsumen biasanya menginginkan informasi yang uptodate.
Sebaiknya, konten-konten diupdate secara periodik, misalnya ketika ada
service/produk baru yang ditawarkan agar konsumen dapat memberikan
kepercayaan terhadap perusahaan.
Analisis pertama terhadap web
Garuda Indonesia dilakukan pada tanggal 5 Juni 2008. Setelah dilakukan
pengecekan selama beberapa waktu terdapat konten-konten yang di-update
yang terkandung pada beberapa halaman. Seperti halaman pada menu carrier
terlihat perubahan seperti yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.
|
|
Gambar diambil
tanggal 5 Juni Gambar
diambil tanggal 17 Juni 2008
Penyesuaian Font dan Pewarnaan
Prinsip utama dalam menentukan font
dan warna dalam satu halaman web adalah berupaya untuk membatasi font-style
dan warna yang digunakan. Font-style sebaiknya digunakan secara menyatu
dan efektif serta mampu menggambarkan hirarki yang ada pada halaman web.
Pembedaan font dan attribut font biasanya dapat membantu pengguna
untuk membedakan tingkat kepentingan sebuah heading dan
informasi. Jumlah typefaces maksimal dalam satu halaman web yang
dianjurkan adalah tiga typeface. Sejalan dengan penggunaan font,
penggunaan warna juga sebaiknya tidak terlalu beraneka ragam dalam satu halaman
web. Jumlah jenis warna maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah
empat warna.
Penggunaan font dan warna
pada web Garuda Indonesia telah dapat menggambarkan hirarki yang terdapat pada
halaman web. Pengembang menggunakan ukuran font dan warna yang berbeda
untuk menandakan sebuah teks merupakan heading atau informasi biasa.
Pada setiap halaman web, heading selalu dibuat dengan ukuran yang lebih
besar dan warna yang berbeda. Dengan adanya pembedaan ini, maka pengguna
dapat dengan mudah membedakan tingkat kepentingan informasi yang disampaikan.
Text Image
Text image biasanya
digunakan oleh pengembang web untuk membuat tombol. Text image biasanya
juga digunakan untuk membuat font-font yang tidak standar di web
browser sehingga hal-hal yang berkenaan dengan browser compatibility
dapat diatasi. Walaupun penggunaan text image dapat mengatasi masalah browser
compatibility, penggunaan text image menimbulkan beberapa masalah,
antara lain :
Ø
File gambar dapat
menyebabkan pembengkakan ukuran file. Sebagian besar pengguna web di dunia
masih menggunakan koneksi dial-up dan tidak sabar jika loading dari
web yang dibuka sangat lambat. Hal ini menyebabkan pengguna akan meninggalkan
web sebelum loadingnya selesai.
Ø
Teks
berbasis gambar tidak
dapat diakses dengan
menggunakan fitur
searching.
Ø
Teks berbasis gambar
tidak dapat dipilih sehingga pengguna tidak mungkin melakukan copy and paste.
Ø
Teks berbasis gambar
tidak dapat diubah ukurannya, padahal sebagian pengguna melakukan perubahan
ukuran pada browsernya agar lebih mudah membaca informasi yang ada di
web.
Ø
Screen reader tidak dapat
membaca teks yang berbasis teks.
Ø
Informasi yang
ditampilkan dengan menggunakan teks berbasis gambar tidak akan muncul jika
pengguna mematikan pilihan load image pada browsernya. Sebagian
pengguna mematikan pilihan load image karena alasan koneksi. Jika image
tidak diload maka halaman web akan ditampilkan lebih cepat dan bandwidth
yang digunakan akan jauh lebih hemat; terutama untuk pengguna yang mengakses
web dengan koneksi yang mengharuskannya membayar per- kb terhadap bandwidth
yang digunakannya.
Pengembang web Garuda Indonesia
dapat dikatakan cukup baik dalam menyiasati text image ini. Pada web
ini, text image hanya digunakan untuk header pada menu bagian
kiri. Menu utama dibuat dengan menggunakan teks HTML biasa dan ditambah dengan
fungsi-fungsi yang ada di file CSS. Jadi, misalkan pengguna mematikan fungsi load
image pada browsernya, pengguna akan tetap dapat mengakses menu-menu
utama yang ada di halaman web. Ketika fungsi load image dimatikan, maka
pengguna tidak akan melihat header pada menu kiri karena dibuat dari text
image. Akan tetapi,hal ini tidak terlalu bermasalah karena menu-menu yang
ada tetap dapat diakses karena dibuat dari teks HTML biasa. Pengguna juga dapat
melakukan copy and paste terhadap informasi-informasi yang mereka anggap
penting.
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
- Kesimpulan
Web usability adalah
salah satu faktor penting dalam mengembangkan sebuah web. Pengembang
harus memahami prinsip-prinsip usability sebelum mengimplemen-tasikannya
pada sebuah web. Web merupakan salah satu media perusahaan untuk mempromosikan
perusahaannya. Pengembangan web perusahaan bertujuan untuk meningkatkan rasa
kepercayaan pengguna/pelanggan terhadap perusahaan.
Pada pengembangan web garuda
Indonesia masih terdapat banyak kekurangan menyangkut masalah usability.
Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada web ini, antara lain : penempatan
logo, pengimplementasian link dan pemakaian bullet list yang
kurang tepat, tampilan web yang kurang konsisten baik dari desain maupun bahasa
yang dipakai, tidak adanya fasilitas search, breadcrump yang
kurang jelas, navigator bar yang terlalu kecil dan tidak berubah warna,
penggunaan fixed size, penggunaan white space yang terlalu banyak
serta kursor tidak otomatis ada di text field. Kekurangan-kekurangan
ini membuat web terlihat kurang profesional. Kondisi ini dapat membuat
kepercayaan pengguna/pelanggan terhadap perusahaan berkurang.
Selain kekurangan-kekurangan yang telah
dijelaskan, ada juga nilai positif yang ditemukan di web ini. Faktor-faktor
positif tersebut antara lain : pewarnaan pada font yang menentukan
hierarki isi dengan jelas, pengurutan pada list box secara ascending dan
konten yang di-update.
- Saran
Laporan akhir ini diharapkan
menjadi bahan masukan bagi pengembang untuk mengembangkan web Garuda Indonesia
dengan lebih memperhatikan faktor-faktor usability.
Kekurangan-kekurangan yang masih ditemui, sebaiknya segera diperbaiki agar web
dapat terlihat profesional. Dengan demikian, kepercayaan pengguna/pelanggan
terhadap perusahaan akan meningkat.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Post a Comment