Selasa, 25/08/2009 22:00 WIB
Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengusut kasus
dugaan korupsi terkait proyek IT KPU. Dalam perkembangannya, ditemukan
pemborosan di dalam proyek tersebut.
"Ada pemborosan dan keseragaman merek," kata Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutahuruk di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (25/8/2009).
Dari segi aspek pelaksanaan, kata Lambok, terdapat juga ketidakoptimalan dalam aplikasi di daerah. Hal ini terjadi karena KPU terlalu terburu-buru dalam menjalankannya.
"Ada pemborosan dan keseragaman merek," kata Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutahuruk di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (25/8/2009).
Dari segi aspek pelaksanaan, kata Lambok, terdapat juga ketidakoptimalan dalam aplikasi di daerah. Hal ini terjadi karena KPU terlalu terburu-buru dalam menjalankannya.
Saat ini, kata ketua tim peneliti kasus KPU tersebut, laporan dugaan pelanggaran sedang diolah. Nantinya, tim akan melapor pada pimpinan KPK soal rencana penyelasaian kasus ini.
"Sekarang kita sedang kumpulkan informasi di KPU pusat dan uji petik di 8 daerah. Kita ingin lihat bagaimana proses tender di daerah juga," jelasnya.
Lambok menegaskan, pihaknya akan fokus pada dugaan penyelewengan dalam proses tender murni. Nilai proyeknya mencapai Rp 50 miliar.
(mad/rdf)
Sumber
:http://news.detik.com/read/2009/08/25/220042/1189631/10/kpk-temukan-pemborosan-dalam-proyek-it-kpu
ANALISA:
Proyek IT yang dimaksudkan untuk mempermudah proses
pelaksanaan pemilu danpenghitungan suara pemilu ini banyak mendapat kecaman
dari berbagai pihak. Disampingkarena ditengarai adanya korupsi di dalam
pelaksanaannya, juga ketika digunakan banyakmengalami kegagalan dan bahkan KPU
tidak menggunakannya sebagai bahan acuanperhitungan suara, KPU pada akhirnya
tetap menggunakan hasil perhitungan suara manual.Proyek IT senilai 170 milyar
Rupiah ini hanya menghasilkan polemik di masyarakat daripadamendapatkan
manfaatnya. Dari mulai pelaksanaan pemilihan pemenang tender yang
kemudianmelaksanakan proyek tersebut sudah bermasalah sehingga manajemen proyek
sangat tidakterencana dan amburadul. Banyak pihak yang saling memaksakan
keinginan dari mulai partaidan bahkan pengurus KPU sendiri.
KESIMPULAN DAN SARAN:
Terlepas dari keberhasilan dan kegagalan sebuah proyek IT,
seharusnya sejak dini sebuahproyek IT direncanakan dengan matang dan
dilaksanakan oleh orang-orang yang berkompetensertadapat mengidentifikasikan
ukuran keberhasilan dari proyek tersebut mulai dari jangkawaktu yang realistis,
perencanaan yang baik, komunikasi yang lancar dan ruang lingkup proyekyang
jelas sehingga jia terjadi perubahan dapat diketahui dengan baik .
0 komentar:
Post a Comment